
Faktor-faktor yang mendorong kepuasan kerja karyawan
Ada Banyak faktor yang dapat mendorong kepuasan kerja seorang karyawan dalam suatu perusahaan, hal ini tidak dapat dilepaskan dari apa yang dirasakan oleh karyawan itu sendiri, secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok.
Faktor-faktor yang mendorong kepuasan kerja Menurut Munandar (2001:357) adalah sebagai berikut.
1. Ciri-ciri intrinsik pekerjaan
Lima ciri yang memperlihatkan kaitannya dengan kepuasan kerja untuk berbagai macam pekerjaan adalah keragaman ketrampilan, jati diri tugas (task identity), tugas yang penting (task significance), Otonomi dan umpan balik. Berdasarkan ciri-ciri intrinsik pekerjaan tersebut Hackman dan Oldham (1980) mengembangkan model karakteristik kerja. Ciri-ciri pekerjaan menimbulkan tiga keadaan psikologis kritis yaitu pengalaman akan arti penting dari pekerjaan, pengalaman akan tanggung jawab yang dialami untuk hasil kerja itu dan pengetahuan akan hasil yang sebenarnya dari kegiatan kerja. Ketiga kondisi ini akan mengahasilkan empat macam hasil pribadi dan kerja (personal and work outcomes) yaitu motivasi kerja internal tinggi, kinerja berkualitas dan tinggi, kepuasan kerja tinggi dan kemangkiran dan tingkat keluarnya karyawan rendah.
2. Gaji Penghasilan, imbalan yang dirasakan adil
Kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah absolut dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji memenuhi harapan-harapan tenaga kerja, dan bagaimana gaji diberikan. Uang memang mempunyai arti yang berbeda-beda bagi orang yang berbeda-beda, disamping memenuhi kebutuhan-kebutuhan tingkat rendah (makanan, perumahan), uang dapat merupakan simbol dari pencapaian (achievement), keberhasilan, dan pengakuan/penghargaan. Dengan menggunakan teori keadilan dari Adams dilakukan berbagai penelitian dan salah satu hasilnya adalah bahwa orang yang menerima gaji yang dipersepsikan sebagai terlalu kecil atau terlalu besar akan mengalami distress atau ketidakpuasan. Yang penting ialah sejauh mana gaji yang diterima dirasakan adil. Jika gaji dipersepsikan sebagai adil didasarkan atas tuntutan-tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, dan standar gaji yang berlaku untuk kelompok tertentu, maka akan ada kepuasan kerja.

3. Penyeliaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ada satu ciri kepemimpinan yang secara konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja, yaitu penenggang rasa (consideration). Locke memberikan kerangka teoritis untuk memahami kepuasan tenaga kerja dengan penyeliaan. Ia menemukan dua jenis dari hubungan atasan-bawahan : hubungan fungsional dan keseluruhan (entity). Hubungan fungsional mencerminkan sejauh mana penyelia membantu tenaga kerja, untuk memuaskan nilai-nilai pekerja yang penting bagi tenaga kerja. Hubungan keseluruhan didasarkan pada ketertarikan antarpribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai yang serupa. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan seorang atasan ialah jika kedua jenis hubungan adalah positif.
4. Rekan-rekan sejawat yang menunjang
4. Rekan-rekan sejawat yang menunjang
Kepuasan kerja yang ada pada para pekerja timbul karena mereka, dalam jumlah tertentu, berada dalam satu ruangan kerja, sehingga mereka dapat saling berbicara (kebutuhan sosialnya terpenuhi). Corak kepuasan kerja disini bersifat kepuasan kerja yang tidak menyebabkan peningkatan dari motivasi kerja. Didalam kelompok kerja dimana para pekerjanya harus bekerja satu tim, kepuasan kerja mereka dapat timbul karena kebutuhan-kebutuhan tingkat tinggi mereka (kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri) dapat dipenuhi, dan mempunyai dampak pada motivasi kerja mereka.
5. Kondisi kerja yang menunjang
Bekerja dalam ruangan yang sempit, panas, yang cahaya lampunya menyilaukan mata, kodisi kerja yang tidak mengenakkan akan menimbulkan keengganan untuk bekerja. Orang akan mencari alasan untuk sering-sering keluar ruangan kerjanya. Perusahaan perlu menyediakan ruangan kerja yang terang, sejuk, dengan peralatan kerja yang enak untuk digunakan, musik yang mnyejukkan perasaan. Dalam kondisi kerja seperti itu kebutuhan-kebutuhan fisik dipenuhi dan memuaskan tenaga kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar